TOLONG DI BAGIKAN KALAU ANDA SEMUA MASIH PUNYA HATI DAN PRI KEMANUSIAAN.!!!! INILAH KISAH NYATA DI SETASIUN PALMERAH BIKIN NETIZEN NANGIS

Kisah nyata pria yang menggendong dua anak di Stasiun Palmerah mengundang haru dan simpati netizen sesudah di posting oleh account Facebook Novalya Putri.

poto TERKAIT
 pemasangan-pagar-stasiun-palmerah_20151116_183445. jpg
Pemasangan Pagar Stasiun Palmerah
 gedung-baru-stasiun-palmerah_20150608_192350. jpg
Gedung Baru Stasiun Palmerah
Cerita mengharukan dan buat netizen nangis jadi viral di Facebook setelah satu account bernama Novalya Putri membagikan cerita itu.
Cerita itu di tulis pada Rabu (3/2/2016) lalu dan hingga berita ini diunggah, Sabtu (6/2/2016) sudah 11. 173 kali cerita ini diberikan.


Satu angka yang fantastis, cerita yang dikisahkan Putri memang menyentuh hati terutama sebagian ibu.
Melalui status kemarin, Jumat (5/2/2016) Putri memberi komentar cerita viral yang ia berikan.
Ia mengajak agar netizen tidak menghakimi ibu dari ke-2 anak itu karena tujuannya mendoakan ayah dan ke-2 balitanya.
 " Saya suka sekali bila cerita yg saya menulis kemarin viral ke cukup banyak org, sampai semakin banyak yg mendoakan. Alhamdulillah. "
 " Tetapi.... ayolah, jgn kita menghakimi ibu dari ke-2 anak itu. Kita tidak pernah tau apa yg sebenarnya berlangsung. Karena itu sy konsentrasi memposting utk mendoakan si bapak dan ke-2 balitanya itu. "


 " Tidak perlu kita jadi hakim dan berbuntut gibah. Cukup doa saja semoga Allah kasih yg terbaik utk mereka, yah. " Catat Putri.
Saat berita ini diturunkan, Tribunnews. com berusaha menghubungi Putri untuk memperoleh cerita yang lebih lengkap namun sesaat, itu cerita yang ia menulis yang buat sebagian orang terenyuh :


Namanya Pak Andi Sudirman (nama belakangnya saya lupa).
Sosok dengan 2 gembolan anak depan belakang ini mengambil alih pandanganku saat itu juga di jalan pulang di stasiun Palmerah sore ini.
Semula saya akan mengingatkannya utk tidak menggendong anak lelakinya di belakang seperti itu.
Lehernya peletat peletot karena guncangan, dan gendongan itu tidak dapat menyangga kepalanya.
Sy takut lehernya patah. Langkah saya memelan, tertarik mendekatinya.
Tetapi sy keburu diserobot ibu2 berkerudung hijau. Dia menanya2i bapak ini.
Sy tetaplah mendekat dan mendengar jawabannya.
 " Saya dari Palembang. Istri saya ninggalin ke-2 anak saya ini. Dia kabur tidak tau ke mana. Saya tidak miliki rumah. Tidak ada saudara. "

 " Saya baru dari dinas sosial, tetapi tidak diberi jalan keluar. Saya cuma ingin pulang ke Sulawesi, tetapi tidak bisa beli ticket. Tiketnya 425 ribu. Anak juga bayar. Sy ke TVRI juga, tetapi disuruh ke tali kasih. Saya katakan, anak saya tidak sakit, sy cuma ingin pulang. "
Kereta menuju Tn Abang datang, dan saya membuntutinya.

Saat itu juga seorang lelaki muda memberikannya tempat duduk.
Si ibu berkerudung hijau diberi tpt duduk juga di samping bapak berbaju lusuh ini.
Tampangnya terlihat capek sekali.

Cerita selalu bergulir dari mulutnya. Ingus anak perempuannya yg digendong di depan meler.
Seorang ibu menawarkan tissue kering. Yang lain berikan sekantong Mitu.
Ternyata saya tidak sendirian.

Seorang ibu2 lain juga membuntutinya. saat saya menengok, si ibu sudah siap berikan uang 150 ribu. Itu dari ibu ibu di samping ibu2 yang ternyata juga tertarik dgn Pak Andi.
Seorang lain menyalaminya dengan 100ribu.

Yg lain juga. Saya juga tergerak dan memberikannya tidak seberapa. setiap ia terima uang.
Ia selalu melihat sang pemberi dan menganggukkan kepala tanda berterima kasih.
Orang2 di sekitaran memberikannya arah. Saya juga kehilangan bapak dan 2 orang balitanya di peron 2 stasiun Tn Abang.
Sebelumnya keluar kereta tadi, saya mendoakannya.

 " Pak, insya Allah bapak sampai rumah selekasnya. Yakin, insya Allah. " Ia membalasnya dengan anggukkan.
Semoga bapak selekasnya sampai rumah. yakin Allab tidak akan membiarkan bapak dan ke-2 malaikat bapak ini kelaparan. Insya Allah.

Sekarang ini Pak Andi tengah menuju pelabuhan tanjung priok.
Ingin pulang dengan kapal tuturnya. Untuk yang kebetulan ketemu bapak ini, silahkan berikanlah apa yang sekenanya kebetulan Anda bawa yuk.
Semoga Allah ganti rezeki bapak2 dan ibu2 semua. Aamiin.
*menetes air mata ini ingat Awfa di rumah.
Nak, Nda tidak akan pernah meninggalkanmu.

Komentar netizen

Tulisan ini mengundang haru dan simpati.
Itu beberapa komentar netizen di tulisan Novalya Putri :
Bonita Irfanti : Mrebes mili bacanya, Mbak. (cry emotikon) Semoga P. Andi bisa sampai rumah dengan selamat. Aamiin... *jadi tau, ada banyak orang baik di sekitaran kita : ')
Nurie AB Thoharoh : Sediiiiih bacany neng, Ya Allah itu istriny ****ny dmn y?
Qt aj sbagai ibu yg bekerja hanya dri jam 8 pagi smp jam 5 sore sukai kpikiran ninggalin ank, lah ini kok jadi tega tegany
Wiwit Dwi Widyastuti : Ya Allah, kasian bgt bapak ini. Smoga diberikan kehidupan yg lbh baik & anak2nya sehat sampai dewasa.
Dan ada banyak komentar seirama yang bersimpati pada pria itu.
Cerita nyata ini memang mengharukan, kecuali menceritakan perjuangan seorang ayah untuk nasib hidup dua anaknya dan usaha ia pulang kampung yang buat netizen jadi ingat dengan buah hati atau keluarga, cerita ini menginspirasikan permasalahan kepekaan sosial.
Mungkin saja saja sehari saat ada di pasar, terminal, trotoar atau stasiun dapatkan hal sama, pertolongan kecil kita bisa mengurangi beban hidup orang lain.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment