Inilah Jawaban yang Logis, mengapa umat islam menghadap ka'bah untuk menyembah Allah. Silahkan simak percakapan si A dengan seorang ustadz tersebut :
Percakapan Si A dengan seorang ustadz..
Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?
Ustadz : salah tu bro. Umat Islam tidak menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.
Si A : tidakkah orang Islam sembahyang menghadap Ka'bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada didalam Ka'bah?
Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementaran sang ustadz dengan sabar menunggu. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz
tersenyum.
Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi?
Ustadz : hmm.. perlukah saya menjawab pertanyaanmu?
Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan ? tertawa
Ustadz : bukan itu maksud saya. Tetapi saya coba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..
Si A : kenapa kau bicara begitu?
Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara " I love u mom "...
Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.
Ustadz : mana istrimu? Saya tidak melihatnya..
Si A : istri saya di Tuban. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? nada marah
Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?
Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz.
Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu,
menggoncang-goncangnya,
Percakapan Si A dengan seorang ustadz..
Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?
Ustadz : salah tu bro. Umat Islam tidak menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.
Si A : tidakkah orang Islam sembahyang menghadap Ka'bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada didalam Ka'bah?
Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementaran sang ustadz dengan sabar menunggu. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz
tersenyum.
Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi?
Ustadz : hmm.. perlukah saya menjawab pertanyaanmu?
Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan ? tertawa
Ustadz : bukan itu maksud saya. Tetapi saya coba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..
Si A : kenapa kau bicara begitu?
Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara " I love u mom "...
Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.
Ustadz : mana istrimu? Saya tidak melihatnya..
Si A : istri saya di Tuban. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? nada marah
Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?
Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz.
Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu,
menggoncang-goncangnya,
Blogger Comment