Selama lima tahun terakhir, seniman konseptual Cherry Tree sudah bereksperimen dengan urinnya untuk mengubahnya menjadi parfum. Parfum yang ia buat memang tidak dipasarkan. Tetapi apabila seorang dapat menjual parfum yang terbuat dari kotoran, mengapa parfum dari urin tidak bisa sukses?
Cherry Tree yang lahir di Charity Blansit mengatakan ia sangatlah menyukai rencana daur ulang. Serta lantaran urin yaitu suatu hal yang perlu dibuang, ia memikirkan kenapa ia tidak mendaur lagi urin itu?
Inspirasi bikin minyak wangi berbasis urin nampak ketika ia mengambil keputusan menghimpun urin di suatu botol minyak wangi pada pagi hari sesudah bln. purnama. Awalannya, seutuhnya proyek yang ia kerjakan cuma menghimpun urin setiap bln. purnama.
Walau demikian, Cherry terpesona dengan bagaimanakah bau minyak wangi itu beralih bergantung pada apa yang ia makan. Juga sebagai misal, ia menyampaikan urinnya berbau sangatlah enak waktu ia cuma makan madu, serta urinnya berbau mengerikan waktu ia konsumsi ayam.
Cherry lalu mengambil keputusan memberi sedikit gula di urinnya serta membuatnya minyak wangi sesungguhnya. Kebetulan, kakaknya bekerja di penyulingan yang tahu bagaimanakah bikin vodka serta wiski. Dibantu kakaknya, Cherry mengaplikasikan tehnik itu.
Minyak wangi dari urin pertama yang ia buat nyatanya berbau kopi. Namun Cherry mengambil keputusan buang percobaan pertamanya lantaran ia terasa tidak temukan ukuran yang pas.
Sesudah coba berulang-kali, Cherry baru temukan ukuran yang pas untuk merubah urin jadi minyak wangi. Saat ini, Cherry tengah berupaya wujudkan mimpinya jual minyak wangi urin itu ke penjuru dunia. Pantas dicoba, bukan? (sul)
Cherry Tree yang lahir di Charity Blansit mengatakan ia sangatlah menyukai rencana daur ulang. Serta lantaran urin yaitu suatu hal yang perlu dibuang, ia memikirkan kenapa ia tidak mendaur lagi urin itu?
Inspirasi bikin minyak wangi berbasis urin nampak ketika ia mengambil keputusan menghimpun urin di suatu botol minyak wangi pada pagi hari sesudah bln. purnama. Awalannya, seutuhnya proyek yang ia kerjakan cuma menghimpun urin setiap bln. purnama.
Walau demikian, Cherry terpesona dengan bagaimanakah bau minyak wangi itu beralih bergantung pada apa yang ia makan. Juga sebagai misal, ia menyampaikan urinnya berbau sangatlah enak waktu ia cuma makan madu, serta urinnya berbau mengerikan waktu ia konsumsi ayam.
Cherry lalu mengambil keputusan memberi sedikit gula di urinnya serta membuatnya minyak wangi sesungguhnya. Kebetulan, kakaknya bekerja di penyulingan yang tahu bagaimanakah bikin vodka serta wiski. Dibantu kakaknya, Cherry mengaplikasikan tehnik itu.
Minyak wangi dari urin pertama yang ia buat nyatanya berbau kopi. Namun Cherry mengambil keputusan buang percobaan pertamanya lantaran ia terasa tidak temukan ukuran yang pas.
Sesudah coba berulang-kali, Cherry baru temukan ukuran yang pas untuk merubah urin jadi minyak wangi. Saat ini, Cherry tengah berupaya wujudkan mimpinya jual minyak wangi urin itu ke penjuru dunia. Pantas dicoba, bukan? (sul)
Blogger Comment